Daftar Blog Saya

Minggu, 20 Maret 2011

Contoh analisis statistik Komparatif
(Aplikasi dalam SPSS)

A.  Uji Komparatif dua variabel
Dalam penelitian kita berkeinginan membandingkan dua perlakuan baik itu perlakuan antar kelompok yang sama maupun perlakuan untuk beda kelompok.
1.      Uji Paired t-test
Digunakan untuk membandingkan apabila perlakuan dilakukan berulang pada satu kelompok yang sama (data berpasangan).
Contoh : berkeinginan membandingkan keadaan Hb ibu hamil sesudah diberi Fe dibandingkan sebelum diberi Fe .
Syarat dari uji ini adalah data terdistribusi normal, dan kategori data parametric (skala interval rasio).
2.      Uji t-test independent
Digunakan untuk membandingkan data yang bukan berasal dari kelompok yang sama, atau dengan kata laian untuk membandingkan antar kelompok.
Contoh : berkeinginan membandingkan keadaan Hb ibu hamil  sesudah diberi Fe anatar ibu hamil Desa Sukasari dengan Ibu hamil desa Mardirahayu.
Syarat dari uji ini adalah data terdistribusi normal, dan kategori data parametric (skala interval rasio).

1.     Pertanyaan penelitian :
Apakah ada perbedaan antara metode real training, vitual training, dan woorbook training dengan tanpa training ?
2.     Hipotesis :
Ho            : tidak ada perbedaan antara metode real training, vitual training, dan woorbook
                   training dengan tanpa training
Ha            : ada perbedaan antara metode real training, vitual training, dan woorbook training 
                   dengan tanpa training
3.     Analisa Diskriptip :

Paired Samples Statistics


Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
NO TRAINING
2.9000
10
3.31495
1.04828
TRAINING
6.0000
10
2.34652
.74204




Secara diskriptip dapat kita lihat bahwa pada training mempunyai rata-rata = 6,00, yang berbeda dengan rata-rata tanpa training = 2,90, secara diskriptip ada perbedaan antara real training dengan no training.

4.     Analisa statistic

Paired Samples Test


Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)


Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
Pair 1
NO TRAINING - TRAINING
-3.10000
2.54854
.80592
-4.92312
-1.27688
-3.847
9
.004



Setelah Dilakukan uji dengan paired t test dengan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05), didapatkan p value = 0,004, karena p value < α, maka Ho ditolak, Ha diterima, sehingga ada perbedaan skore antara metode training dan no training.

B.  Uji Kompartif lebih dari dua variabel
Adakalanya dalam sebuah penelitian kita berkeinginan melihat perbedaan dari lebih dua perlakuan.  Untuk mengantisipasi hal ini kita menggunakan ”Analisis varians” . Syarat penggunaan Anova adalah untuk menguji rata-rata k sample yang datanya berbentuk rasio atau interval (parametric), dan data harus terdistribusi normal. Kategori Anova ada dua :
a.       Anova Tunggal
Sering juga disebut sebagai analisis satu jalan. Digunakan untuk menguji hypotesisi komparatif rata-rata k sampel apabila disetiap sample hanya terdiri dari satu kategori.
Contoh ;
Ingin melihat perbedaan tunjangan antara buruh bagian produksi, bagian marketing, bagian finishing, bagian packing.
b.      Anova ganda
Sering juga disebut sebagai analisis varians dua jalan. Apabila data yang akan diuji terdiri atas dua atu lebih kategori
Ingin melihat kinerja pegawai laki-laki dan perempauan antara buruh bagian produksi, bagian marketing, bagian finishing, bagian packing.


Keuntungan dari metode analisis ini kita bisa membandingkan sekaligus lebih dari dua variabel. Hal ini tentunya berneda dengan uji T-test, yang hanya digunakan untuk membandingkan anatr dua variabel.

Untuk memenuhi syarat sebelum menggunakan Anova harus dilakukan uji normalitas terlebih dahulu, dengan Kolmogorov smirnov

Contoh dibawah adalah untuk menguji varians satu jalan (variabel hanya satu kategori)


ANALISIS  DATA TRAINING
UNTUK UJI BEDA DUA VARIABEL ATAU LEBIH

NO
REAL TRAINING
VIRTUAL TRAINING
WOORKBOOK TRAINING
NO TRAINING
TRAINING
1
4.0
13.0
0.0
1.0
5.7
2
6.0
11.0
2.0
1.0
6.3
3
10.0
17.0
2.0
6.0
9.7
4
3.0
6.0
9.0
3.0
6.0
5
11.0
9.0
8.0
7.0
9.3
6
5.0
8.0
4.0
1.0
5.7
7
4.0
8.0
5.0
2.0
5.7
8
6.0
11.0
1.0
3.0
6.0
9
3.0
1.0
0.0
-3.0
1.3
10
8.0
7.0
-2.0
8.0
4.3

1.     Pertanyaan penelitian :
Apakah ada perbedaan antara metode real training, vitual training, dan woorbook training dengan tanpa training ?
2.     Hipotesis :
Ho       : tidak ada perbedaan antara metode real training, vitual training, dan woorbook
              training dengan tanpa training
Ha       : ada perbedaan antara metode real training, vitual training, dan woorbook training  
              dengan tanpa training

3.     Analisa Diskriptip

Descriptive Statistics

N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
REAL TRAINING
10
3.00
11.00
6.0000
2.82843
VIRTUAL TRAINING
10
1.00
17.00
9.1000
4.30633
WORKBOOK TRAINING
10
-2.00
9.00
2.9000
3.57305
NO TRAINING
10
-3.00
8.00
2.9000
3.31495
Valid N (listwise)
10





Ø   Pada metode real training mempunyai rata-rata = 6,00, yang berbeda dengan rata-rata tanpa training = 2,90, secara diskriptip ada perbedaan antara real training dengan no training.
Ø   Pada metode virtual training mempunyai rata-rata = 9,1, yang berbeda jauh dengan rata-rata tanpa training = 2,90, secara diskriptip ada perbedaan antara real training dengan no training.
Ø   Pada metode woorbook training mempunyai rata-rata = 2,9, yang besarnya sama dengan rata-rata tanpa training = 2,90, secara diskriptip ada perbedaan  antara real training dengan no training.
4.     Analisa statistik

ANOVA


Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
REAL TRAINING
Between Groups
65.500
6
10.917
5.038
.106
Within Groups
6.500
3
2.167


Total
72.000
9



VIRTUAL TRAINING
Between Groups
141.733
6
23.622
2.816
.212
Within Groups
25.167
3
8.389


Total
166.900
9



WORKBOOK TRAINING
Between Groups
74.900
6
12.483
.936
.570
Within Groups
40.000
3
13.333


Total
114.900
9




Ø  Setelah dilakukan uji beda dengan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05), didapatkan p. value real training = 0,106, karena p. value> α, maka Ho diterima dan Ha ditolak, tidak ada perbedaan skor anatara metode real training dengan No Training.
Ø  Setelah dilakukan uji beda dengan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05), didapatkan p. value virtual training = 0,212, karena p. value> α, maka Ho diterima dan Ha ditolak, tidak ada perbedaan skor anatara metode virtual training dengan No Training.
Ø  Setelah dilakukan uji beda dengan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05), didapatkan p. value woorkbok training = 0,570, karena p. value> α, maka Ho diterima dan Ha ditolak, tidak ada perbedaan skor anatara metode woorkbok training dengan No Training.

Tidak ada komentar: